Di era sekarang isu Perubahan seringkali berbenturan dengan masalah krisis identitas dan otentisitas. Identitas seseorang atau suatu artifak semakin sering juga dipertanyakan derajat keotentikkannya. Banyak masalah muncul di saat modernisasi kini telah menjadi begitu umum sehingga pilihan antara tradisional-modern, lokal-global menjadi semakin baur. Penelitian ini akan memetakan korelasi antara perkembangan Islam di Jawa Barat khususnya Kota Bandung, dengan pergeseran bentuk dan gaya ragam hias masjidnya. Korelasi ini penting diteliti untuk memahami gejala pergeseran bentuk dan fungsi ragam hias (teks) yang dikaitkan dengan idea dan perilaku masyarakat yang menghasilkan dan menggunakannya (konteks).. Melalui metodologi deskriptif, sinkronik, dan komparatif dengan pendekatan morfologi estetik, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memetakan pergeseran peran, bentuk dan fungsi ragam hias tradisional di dalam arsitektur Masjid Agung Kota Bandung di era sekarang, 2. Menemukan peran, bentuk dan fungsi ragam hias yang mempengaruhi atau menggantikannya, dan 3. Faktor atau nilai yang melatarbelakanginya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa:Kandungan gaya ragam hias Islam arabesque bersifat mayoritas dibandingkan dengan gaya ragam hias lokal, sehingga peran, bentuk dan fungsi ragam hias lokal yang selama ini menjadi ciri kebudayaan setempat menjadi kecil/ minoritas.Di setiap gejala pengadopsian bentuk dan gaya, hampir seluruhnya mengambil cara meniru, menyalin, atau mengimitasi atau copy, karena hanya mengulang-ngulang bentuk dan gaya otentik (klasik) demi menjaga keutuhan makna-makna asosiasinya baik secara citera, identitas, maupun makna simboliknya. Sehingga ragam hias yang mempunyai bentuk, identitas dan asosiasi baru sulit ditemukan.Ideal-ideal pemikiran itu ternyata dapat tercermin selain dalam wujud perilaku juga dalam wujud bentuk dan gaya ragam hias masjidnya.
展开▼